Akhir-akhir ini fenomena boyband tengah melanda hampir diseluruh penjuru Indonesia. Hampir semua cewek-cewek ABG pasti tau dengan boyband-boyband Korea yang konon katanya imut-imut atau ganteng. Padahal menurut saya kualitas produk Indonesia pun gak kalah,contohnya saya(ehm). Mereka yang penyuka boyband Korea ini bahkan berlomba-lomba buat mengoleksi pernak-pernik yang berbau Korea mulai dari album lagu,poster,foto, bahkan mungkin bila ada BH bergambar boyband Korea pun bakal di beli dan saya yakin dalam waktu satu jam bakal sold out.Lagu-lagu mereka yang kata-katanya bahkan lebih susah daripada bahasa Inggris pun bisa di hafal dengan sempurna.
'habis ganteng sih!' kata teman cewek saya. sungguh alasan yang menurut saya sangat tidak masuk akal.
Mungkin itu salah satu penyebab siswa-siswi di sekolah sangat susah buat menyerap pelajaran yang di beri. Karena (maaf) wajah guru yang 'kurang bercahaya' atau dalam bahasa sederhananya adalah ganteng.Saya mulai kepikiran sebuah terobosan baru dalam bidang pendidikan yaitu syarat 'harus ganteng' supaya bisa jadi guru. Namun berhubung saya pasti bakal di bantai dan di bacok oleh massa,jadi niat itu saya urungkan.
Adik saya yang cowok tulen pun jadi ketularan gila sama boyband-boyband Korea yang katanya keren itu.Waktu saya lihat sih biasa-biasa saja gak lebih ganteng dari Ariel Peterpan.
'Dek kenapa sih suka boyband Korea?'
'habis cewek-cewek di sekolah pada suka sih, apalagi kalau bisa dance! kan bisa ikutan nge-trend' jawab adik saya sembari bergerak-gerak liar bagaikan senam poco-poco di atas bara api.
Bahkan fenomena boyband di Indonesia makin menjadi-jadi dengan bermunculannya boyband baru di ranah hiburan Indonesia. Sebut saja Sm*Sh, treeji, super nine, dll.(yang menurut saya nama-namanya adalah plesetan boyband Korea)
(insert ; sm*sh, boyband Indonesia)
Saya sendiri tidak pernah mempersoalkan tentang boyband-boyband Indonesia ini. Mau bagus atau tidak saya kembalikan kepada penilaian teman masing-masing.
Saya pikir kegilaan akan boy band cuma ada di Indonesia, sampai suatu hari saya menemukan sebuah kenyataan yang membuat saya mengira tukang ojek di depan pasar punya boyband. Sebelumnya maaf buat teman-teman yang merasa tersinggung dan ingin menggigit mouse setelah melihat gambar berikut. Tapi tolong, jangan tonjok layar komputer atau laptop anda! cekidot. .
Bukan,bukan! bang Jumai masih jualan somay kok! gak usah khawatir soal tukang somay.
Pada kenyataannya inilah rupa dari boyband Malaysia yang konon katanya dapat lebih banyak dapat cercaan daripada boyband Indonesia tertentu.
Menurut saya sendiri mau bagaimana lagi,semua orang pasti pengen dikenal dan jadi top walaupun tampang seperti... ya... begitulah! Walaupun dengan tampang seperti itu, mereka berani keluar dari "jalur" tampang boyband yang selama ini kita lihat. Mungkin saja kualitas suaranya lebih bagus atau sangat-sangat bagus karena saya sendiri belum pernah dan tidak pernah punya keinginan buat dengar.
Namun saya harap setelah melihat ini paman-paman tukang becak dan tukang ojek memiliki sebuah keyakinan baru dan harapan untuk bisa jadi lebih maju ( gak nyambung sama sekali).
Ngomong-ngomong waktu SMA dulu saya pernah punya grup dance koplak yang menurut saya lebih kepada grup lawak. Memang sih waktu itu karena tugas kesenian di sekolah. Sempat juga punya pikiran buat melanjutkan ke tahap yang lebih serius,tapi sebelum semuanya menjadi musibah dan orang-orang pada kena ayan,niat itu kami urungkan.
Wah,berhubung postingnya diam-diam di warnet teman dan kayaknya ketahuan, jadi sebelum di tagih bayar saya off dulu ya,hehe.. see U next time. .
'habis ganteng sih!' kata teman cewek saya. sungguh alasan yang menurut saya sangat tidak masuk akal.
Mungkin itu salah satu penyebab siswa-siswi di sekolah sangat susah buat menyerap pelajaran yang di beri. Karena (maaf) wajah guru yang 'kurang bercahaya' atau dalam bahasa sederhananya adalah ganteng.Saya mulai kepikiran sebuah terobosan baru dalam bidang pendidikan yaitu syarat 'harus ganteng' supaya bisa jadi guru. Namun berhubung saya pasti bakal di bantai dan di bacok oleh massa,jadi niat itu saya urungkan.
Adik saya yang cowok tulen pun jadi ketularan gila sama boyband-boyband Korea yang katanya keren itu.Waktu saya lihat sih biasa-biasa saja gak lebih ganteng dari Ariel Peterpan.
'Dek kenapa sih suka boyband Korea?'
'habis cewek-cewek di sekolah pada suka sih, apalagi kalau bisa dance! kan bisa ikutan nge-trend' jawab adik saya sembari bergerak-gerak liar bagaikan senam poco-poco di atas bara api.
Bahkan fenomena boyband di Indonesia makin menjadi-jadi dengan bermunculannya boyband baru di ranah hiburan Indonesia. Sebut saja Sm*Sh, treeji, super nine, dll.(yang menurut saya nama-namanya adalah plesetan boyband Korea)
Saya sendiri tidak pernah mempersoalkan tentang boyband-boyband Indonesia ini. Mau bagus atau tidak saya kembalikan kepada penilaian teman masing-masing.
Saya pikir kegilaan akan boy band cuma ada di Indonesia, sampai suatu hari saya menemukan sebuah kenyataan yang membuat saya mengira tukang ojek di depan pasar punya boyband. Sebelumnya maaf buat teman-teman yang merasa tersinggung dan ingin menggigit mouse setelah melihat gambar berikut. Tapi tolong, jangan tonjok layar komputer atau laptop anda! cekidot. .
Bukan,bukan! bang Jumai masih jualan somay kok! gak usah khawatir soal tukang somay.
Pada kenyataannya inilah rupa dari boyband Malaysia yang konon katanya dapat lebih banyak dapat cercaan daripada boyband Indonesia tertentu.
Menurut saya sendiri mau bagaimana lagi,semua orang pasti pengen dikenal dan jadi top walaupun tampang seperti... ya... begitulah! Walaupun dengan tampang seperti itu, mereka berani keluar dari "jalur" tampang boyband yang selama ini kita lihat. Mungkin saja kualitas suaranya lebih bagus atau sangat-sangat bagus karena saya sendiri belum pernah dan tidak pernah punya keinginan buat dengar.
Namun saya harap setelah melihat ini paman-paman tukang becak dan tukang ojek memiliki sebuah keyakinan baru dan harapan untuk bisa jadi lebih maju ( gak nyambung sama sekali).
Ngomong-ngomong waktu SMA dulu saya pernah punya grup dance koplak yang menurut saya lebih kepada grup lawak. Memang sih waktu itu karena tugas kesenian di sekolah. Sempat juga punya pikiran buat melanjutkan ke tahap yang lebih serius,tapi sebelum semuanya menjadi musibah dan orang-orang pada kena ayan,niat itu kami urungkan.
Wah,berhubung postingnya diam-diam di warnet teman dan kayaknya ketahuan, jadi sebelum di tagih bayar saya off dulu ya,hehe.. see U next time. .
